
Krisna adalah salah satu dewa yang dipuja oleh umat Hindu, berwujud pria berkulit gelap atau biru tua, memakai dhoti kuning dan mahkota yang dihiasi bulu merak. Dalam seni lukis dan arca, umumnya ia digambarkan sedang bermain seruling sambil berdiri dengan kaki yang ditekuk ke samping.
Muncul pada Abad Pertengahan dalam situasi Gerakan Bhakti. Dari abad ke-10 M
Kutipan: Basudewa Krisna
Kutipan Panjang.....
Saat mereka muncul rasanya pahit sekali, tidak ada yang suka padanya. Begitu pula tradisi, saat baru muncul mungkin semua orang aneh dengannya. Banyak yang tidak suka dengan tradisi baru ini.
Tidak lama kemudian buah mangga ini akan terasa asam. Hanya yang suka asam saja yang mau menerimanya dengan baik. Tradisi juga begitu setelah beberapa lama mulai ada yang menerapkannya dan mulai menyukainya.
Beberapa saat kemuadian rasanya berubah menjadi manis, semua menyukai mangga manis ini. Tradisi yang telah matang di masyarakat tentu saja semua orang menyukainya dan tidak ada yang mampu menolaknya. Tidak ada pilihan lain selain menerimanya. Kita akan dianggap aneh jika menolaknya.
Mangga yang sudah tua akan mulai membusuk, hingga akhirnya kering dan yang tersisa hanya batunya. Tradisi-tradisi lama yang sudah usang akan ditinggalkan oleh masyarakat.
Orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya. Mereka begitu takut anaknya terjerumus kejalan yang salah. Oleh karena itu mereka menanamkan nilai-nilai kebenaran dan membagi segala pengalaman kepada mereka.
Orang tua telah lebih dulu melalui jalan kehidupan dan mereka tau jalan mana yang teduh dan jalan mana yang berduri. Jika jalan itu ditunjukkan kepada anak-anak mereka, tidakkah mereka akan merasakan jalan kebahagiaan?
Tidak.., jaman terus berganti begitu pula jalan-jalan itu. Ada masa dimana sebuah jalan ketika kita lewati sangat mulus tapi berlubang ketika kita lewati dilain waktu.
Jalan yang dulu membawa kebahagiaan untuk kita belum tentu membawa kebahagiaan untuk anak kita. Kita tidak bisa memaksakan jalan itu untuk mereka.
Yang terpenting bukanlah bagaimana jalan memperoleh kebahagiaan tapi lebih penting untuk mengembangkan karakter yang kuat, karena karakter yang kuat bisa menemukan jalannya sendiri, pikirkanlah itu...."
Semua orang di dunia ini . . . tindakan mereka akan memberi sebuah identitas dalam dunianya
Apa lagi yang lebih penting daripada memikirkan masa depan anak anak?
Tapi kebahagiaan dan keamanan mereka, bukankah itu hal yang ingin dicapai seorang manusia?
- Baik atau buruknya nilai yang telah ditanamkan oleh para orang tua
- Memadai atau tidak pelajaran yang diajarkan oleh mereka
- Inilah nilai dasar dari semua amal perbuatan
Cita cita dan pembelajaran, akan mengembangkan karakter seorang manusia
ini berarti, ada pada cara orang tua mengembangkan karakter anak anaknya
Masa depan anak akan mirip seperti apa yang telah mereka ajarkan
Namun, kebanyakan orang tua masih belum tau proses mengamankan masa depan anak anak mereka
Orang tua lupa untuk meningkatkan karakter anak anak mereka
Sehingga para orang tua yang khawatir tentang masa depan anak anak mereka, mereka tidak akan mendapat keuntungan apapun dari mereka . . . anak anak mereka tidak akan pernah bermanfaat dalam hal apapun juga
Tapi para orang tua yang tidak menghawatirkan masa depan anak anak mereka, tapi lebih memperhatikan tentang mengembangkan karakter anak anak mereka, seluruh dunia akan memuji anak anak seperti itu
Pikirkanlah Itu..."
Kadang kadang insiden tersebut mengganggu semua rencana manusia . . . dan ada orang yang berpendapat hal tersebut adalah marabahaya hanya karena terusik ketentraman hidupnya
Tapi apakah masa depan ditentukan atas dasar rencana manusia?
TIDAK
Orang yang sedang mendaki puncak gunung tertinggi, yang awalnya berencana hanya pergi ke kaki gunung, apakah rencananya benar benar membawanya kepuncak?
BELUM TENTU
Pada kenyataannya dia sedang memanjat gunung . . . dia datang pada rintangan yang baru . . . kesulitan baru dan hambatan baru
Pada setiap langkah, ia memutuskan apa yang harus dia lakukan selanjutnya . . . dia perlu untuk mengubah rencananya di setiap langkah dan jalan berikutnya
Sebuah tempat yang telah di lalui mungkin seharusnya ditandai agar dia tidak jatuh ke jurang
Dia tidak pernah mampu untuk mengubah gunung menuruti kehendaknya . . . Dia hanya bisa beradaptasi ke gunung
Apakah ini juga terjadi pada kehidupan yang sedang baik baik saja?
Ketika seseorang berpendapat sebuah tantangan adalah salah satu hambatan besar yang ada di tengah kehidupannya . . . kemudian memutuskan menyerah dan mengakhiri banyak hal dalam kehidupan . . . maka dia tidak akan pernah sukses dalam hidupnya . . . dan tidak dapat ia mencapai semua kebahagiaan dan perdamaian
Dengan kata lain bukan dengan mencoba untuk mengubah hidup, namun mengadaptasikan diri dengan rantai situasi adalah satu satunya jalan kebahagiaan dan keberhasilan
Pikirkanlah Itu..."
Nama lain dari Masa Depan adalah Perjuangan
Jika keinginan hati pergi tak terpenuhi . . .
Maka hati membuat rencana untuk masa depan . . .
Dirinya terus membayangkan keinginannya terpenuhi di masa depan . . .
Tapi hidup . . .
Hidup terletak bukan di masa depan maupun di masa lalu
Hidup adalah saat ini
dengan kata lain . . .
Hidup di masa kini adalah esensi sejati dari hidup
- Tapi meskipun tau akan hal ini
- Kita tidak memahami kebenaran ini
- Kita sering membayangkan masa lalu
- Atau sering merencanakan masa depan
- Dan kehidupan . . . . . . . . . Hidup hanya berlalu
Jika kita menerima aturan utamanya, bahwa kita tidak bisa meramalkan masa depan atau membentuknya
Yang bisa kita lakukan adalah merangkul masa depan dengan kesabaran dan keberanian dan menyambutnya dengan lengan terbuka
Karena . . . tidak bisa setiap saat dalam kehidupan hanya di isi dengan perjuangan
Pikirkanlah Itu..."
Orang tua selalu mencoba memberikan yang terbaik untuk anak anak mereka . . . .
memberikan semua kebahagiaan dunia
Tetapi akhirnya . . .
memberikan mereka memberikan anak anak mereka penderitaan sebagai kekayaan
Mereka bermaksud untuk memberi anak anak mereka cinta . . . .
tapi akhirnya mengisi anak anak mereka dengan kebencian
Pikirkanlah Ini!
Apa yang harus kamu ajarkan pada anak anakmu?
Kamu harus memberi mereka cinta, pengetahuan dan kekayaan
Tetapi bukankah kamu telah mengisi hati mereka dengan kebencian juga?
Bukankah kamu telah memberikan kepada mereka, prasangka baik dan buruk?
Bukankah hubungan satu orang dengan orang lain . . . dari satu masyarakat dengan masyarakat yang lain . . . dari suatu bangsa dengan bangsa yang lain . . . bisa dihancurkan oleh prasangka ini?
Bukankah pembunuhan, kematian dan pertumpahan darah muncul dari prasangka?
Dengan kata lain . . .
Orang tua memberikan anak anak mereka hidup maupun mati
Mereka memberi anak-anak mereka cahaya cinta serta kegelapan kebencian
Dan kegelapan mungkin memang selalu ada dalam pikiran orang tua . . .
inilah kenyataan . . .
Tetapi satu satunya hasil dari itu adalah . . .
KETAKUTAN . . . HANYA KETAKUTAN
Pikirkanlah Itu..."
Ketakutan selalu ada dalam hati manusia . . .
Terkadang rasa takut kehilangan kekayaan . . .
Terkadang rasa takut penghinaan . . .
Kadang kadang, takut dipisahkan dengan orang yang dicintai . . .
Karenanya , adanya ketakutan tampak normal untuk semua
Apakah kamu pernah berpikir?
Apakah itu siatuasi atau benda yang menyebabkan rasa takut?
Juga darimana asal kesedihan?
TIDAK
Tidak ada yang memikirkan itu
Pengalaman semua orang, sebenarnya dapat memberitahu . . .
"Yang merasa takut tidak memecahkan masalah di masa depan, ketakutannya hanyalah imajinasi dari kesedihan yang akan datang, tidak memiliki hubungan dengan kenyataan apapun"
Meskipun mengetahui bahwa takut tidak lain hanyalah imajinasi . . .
bukankah sulit untuk bebas darinya dan hidup tanpa rasa takut?
Pikirkanlah Itu..."
Di dunia ini setiap orang meiliki beberapa kelemahan . . .
Sebagai contoh, seseorang tidak dapat berjalan sangat cepat . . .
Sementara yang lain tidak bisa mengangkat beban berat . . .
Sementara itu ada yang menderita penyait yang ganas . . .
Atau ada yang tidak dapat mengingat hal hal yang telah dipelajari . . .
Ada banyak contoh seperti itu
Apakah kamu tahu seseorang yang memiliki segalanya?
Dari kelemahan tunggal kita, dianggap pusat guncangan dari kehidupan kita, yang melahirkan kesedihan dan ketidakpuasan dalam hati
Kelemahan adalah sebuah cacat bawaan yang diberikan oleh nasib
Tetapi kelemahan dalam pikiran seseorang, diasumsikan BATAS . . . tidak dapat dilewati
Tapi ada beberapa orang yang sanggup kerja keras mengalahkan kelemahan mereka
Apa perbedaan antara orang orang seperti itu dengan yang lain?
Apakah kau pernah berpikir tentang hal itu?
Ada sebuah jawaban yang sangat sederhana untuk itu
Seseorang yang tidak membiarkan kelemahannya mengalahkannya, yang yakin dengan kemampuannya, yang mampu bergerak melewati kelemahannya
Dengan kata lain, Allah mungkin memberikan satu kelemahan
tapi batas . . . batas hanya ditentukan oleh pikiran dan keyakinan
Pikirkan Itu..."
Yang menghubungkan semua manusia adalah harapan
Semua orang berharap memiliki . . .
Seorang suami yang bisa mengisi hidup dengan kebahagiaan dan kesejahteraan . . .
Atau seorang istri yang selalu berdediikasi dan setia . . .
Anak anak yang selalu menurut dan patuh . . .
Manusia . . . individu bisanya mencintai orang yang memenuhi harapan
Tapi harapan terkadang ditakdirkan menjadi patah
Mengapa harapan bisa patah?
"Karena setiap harapan berasal dari pikiran manusia"
Ironinya . . .
Tidak seorang pun yang mau belajar mengenai harapan orang lain, terlepas dari semua niat untuk memenuhinya . . .
Ketika tidak seorang pun pernah dapat memnuhi harapan orang lain . . . itu adalah akar KONFLIK
Semua hubungan berubah menjadi konflik . . .
Namun jika manusia berhenti membangun hubungan mereka berdasarkan harapan
menerima hubungan apa adanya . . . bukankah hidup ini akan menjadi penuh . . . . kedamaian dan kebahagiaan?
Pikirkanlah Itu..."
Setiap saat dalam kehidupan adalah saat pengambilan keputusan
Pada setiap langkah kita harus memutuskan tentang langkah berikutnya . . . karenanya daun keputusan terkesan abadi
Keputusan yang diambil di masa kini membawa kebahagiaan atau kesedihan di masa depan, bukan hanya untuk diri sendiri, tapi untuk keluarga seseorang dan generasi masa depan juga
Ketika seseorang dihadapkan dengan dilema, jantung menjadi bingung dan diisi dengan keragu raguan
Saat pengambilan keputusan menjadi pertempuran dan jantung menjadi medan perang
Sebagian besar dari kita mengambil keputusan bukan untuk mencari solusi untuk masalah melainkan untuk menenangkan hati seseorang
Tapi pantaskah seseorang makan sambil berjalan? TIDAK
Kemudian, bila hati dalam keadaan perang, bisakah mengambil keputusan yang benar?
Pada kenyataannya ketika seseorang mengambil keputusan dengan pikiran tenang . . . ia memastikan senang di masa depan untuk dirinya sendiri
Tapi ketika seseorang mengambil keputusan untuk menenangkan hatinya . . . itu selalu akan menyebabkan rasa sakit dan penderitaan di masa depan
Pikirkanlah Itu..."
No comments:
Post a Comment